melawan gajah dengan cabai

Jumat, 23 Juli 2010

 
Para petani mesti berusaha mengusir hewan yang merusak tanaman mereka, seperti gajah, dengan menggunakan semprotan serbuk cabai, menggunakan keledai penjaga, atau menaruh ular di dalam makanan, demikian imbauan PBB.
 
Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) di dalam pernyataan di jejaringnya, Senin (19/7/2010), mengungkapkan bahwa "peralatan" yang disarankan mesti diajarkan atau diberikan kepada petani, terutama di Afrika, untuk mencegah mereka membunuh hewan liar tersebut.
  
Persaingan antara hewan liar dan manusia adalah sumber utama konflik, terutama di Afrika; tempat manusia memerlukan lebih banyak lahan untuk pertanian dan ternak. Gajah dan babon yang terkungkung di alam liar yang menyusut dapat menghancurkan tanaman, sedangkan singa lapar dapat melahap ternak.
  
"Dengan pertumbuhan penduduk dunia sebanyak 75 juta jiwa per tahun, umat manusia dan hewan liar harus lebih berdesakan lagi sehingga meningkatkan risiko konflik," sebut pernyataan itu. Petani yang marah sering kali membunuh gajah yang menghancurkan tanaman mereka, tetapi FAO memiliki saran lain, yakni serbuk cabai.
  
Bola pingpong yang diisi penuh serbuk cabai dan ditembakkan menggunakan senapan plastik ke kulit gajah akan membuat membuat hewan itu lari mencari tempat berlindung. Cara lain yang disarankan ialah menyalakan api dengan mencampurkan serbuk cabai sehingga asapnya mencegah gajah datang.
  
Sementara itu, keledai kenya, kata FAO, agresif dalam mempertahankan lahan pertanian terhadap hewan yang bahkan lebih besar dari mereka. "Babon yang memasuki bangunan untuk mencuri makanan bisa dibuat takut dengan menaruh ular, terutama yang hidup, di dalam tumpukan roti," kata FAO di dalam pernyataannya.

Di Mozambik, tempat buaya menewaskan 300 orang per tahun, pemasangan pagar yang memadai di pinggir sungai dapat menyelamatkan nyawa. Adapun kuda nil dapat diusir pada malam hari dengan menyalakan obor ke arah mereka.
  
"Apa pun langkah khusus yang dilakukan, penting bahwa semuanya dilakukan secepatnya," kata Pejabat Kehutanan dan Margasatwa FAO Rene Czudek. "Pilihannya dapat berupa hilangnya satwa liar yang kita kenal di sebagian besar wilayah Afrika."
  
Namun, laporan itu menekankan bahwa ada risiko dalam semua itu: kuda nil dan gajah sangat agresif dan dapat melawan sehingga senjata mungkin bisa jadi pilihan sebagai pendukung.

0 komentar:

Posting Komentar