mengapa film 3d bisa bikin mual??

Selasa, 01 Juni 2010

 
Bagi banyak orang gambar 3D mapupun IMAX begitu tampak nyata sehingga mengganggu kemampuan untuk memilah sinyal yang datang dari indera dan memicu rasa mual.

Peneliti yang mempelajari jenis mual ini menyebutnya sebagai cybersickness. Pusing, sakit kepala dan mual yang terjadi saat menonton film 3D dan IMAX karena otak menerima benturan informasi dari indera, kata profesor Andrea Bubka, yang meneliti cybersickness ini di St. Peter’s College, Jersey City.

Ketika gambar seperti hidup berputar di layar, mata mengirim sinyal yang memberitahu otak bahwa tubuh sedang bergerak. Namun di bagian dalam telinga, di mana gerakan fluida digunakan untuk memahami gerakan dan keseimbangan, tidak ada perubahan posisi tubuh yang terdeteksi.

Mata memberitahu otak tubuh bergerak, tetapi telinga mengatakan tidak, dan ini adalah penyebab terjadinya mual, kata Bubka kepada Little Mysteries, Life.

Ini adalah kebalikan dari apa yang terjadi selama sakit akihat gerakan. Misalnya, ketika membaca buku sambil naik mobil, mata difokuskan pada halaman dan tidak merasa bahwa tubuh bergerak.

Tapi cairan dalam telinga merasakan gerakan dari mobil dan perbedaan antara informasi yang datang dari kedua indra tersebut menyebabkan otak memicu rasa mual dan pusing, kata Bubka.

“Ini sangat berdampak besar,” kata Frederick Bonato, kolega dari Bubka. “Semakin kompleks gambar maka membuat seseorang lebih sakit dan gejala semakin buruk.”

Dan hal itu terjadi pada hampir semua orang, kata Bonato. Penelitian lain menunjukkan bahwa orang dengan cacat lahir di telinga dalam sama sekali tidak memiliki kapasitas untuk merasa mabuk perjalanan dan kemungkinan bahwa hanya orang-orang tersebut juga kebal terhadap cybersickness. Mereka tidak bisa merasakan gerakan, sehingga tidak ada konflik antara masing-masing indra, kata Bonato.

Alasan pengalaman universal ini berakar pada respon tubuh. Konflik antara dua indra meniru pengaruh dari beberapa racun, dan otak adalah evolusi yang diprogram untuk memulai perilaku membersihkan tubuh dari racun.

Gambar yang lebih rumit- seperti dunia maya dari planet Pandora pada "Avatar" atau pengalaman seperti sungguhan dari "Alice in Wonderland" dapat mendorong otak untuk bereaksi seolah-olah tubuh telah menerima dosis tinggi dari racun.

Hormon dan gen mungkin memiliki peran dalam keparahan penyakit, ujar Bonato. Tidak hanya itu, ditemukan bahwa perempuan tampaknya lebih rentan dibandingkan laki-laki, dan bahwa kelompok-kelompok etnis yang berbeda memiliki variasi dalam respons mereka.

Meskipun penelitian ini mendorong pemahaman yang lebih baik tentang mengapa film bisa membuat kita mual, tujuan peneliti adalah untuk mengembangkan cara membantu orang-orang yang bekerja dalam lingkungan di mana konflik sensoris adalah masalah konstan.

Sekitar 70% dari astronot sakit di ruang angkasa, dan meskipun tidak dapat mensimulasikan kondisi tanpa bobot di laboratorium, Bubka dan Bonato telah mengembangkan program realitas virtual yang memungkinkan pengguna memiliki pelindung saat memasuki ruang dengan ketiadaan gravitasi.

Mereka menguji cara-cara untuk membantu orang menyesuaikan otak mereka terhadap informasi yang masuk sehingga mengurangi penyakit akiibat masalah tersebut

0 komentar:

Posting Komentar